Jika di artikel BERBAGAI MANFAAT PROBIOTIK BAGI KESEHATAN TUBUH KITA saya membahas probiotik secara umum, maka kali ini saya akan membahas salah satu produk probiotik yang sudah banyak dikenal di masyarakat, yaitu yoghurt.
Yoghurt merupakan susu yang sengaja difermentasi dengan menggunakan beberapa bakteri asam laktat, biasanya berasal dari genus Lactobacillus, Bifidobacterium, dan Streptococcus. Produk ini memiliki konsistensi yang hampir seperti pasta dengan rasa yang asam. Banyak varian, ukuran dan merknya yang dengan mudah kita jumpai di swalayan. Selain plain atau tanpa rasa, yoghurt kini disajikan dengan berbagai macam rasa buah-buahan. Adanya varian rasa ini untuk menutupi rasa aslinya yang sebagian besar kurang disukai orang.
![]() |
Yoghurt di pasaran |
Pembuatan Yoghurt
Meskipun mudah bagi kita untuk mendapatkan yoghurt, namun kita juga bisa membuatnya sendiri. Susu yang digunakan untuk membuatnya bisa berasal dari sapi, kambing, maupun kedelai. Namun yang akan saya bahas di sini adalah yoghurt yang merupakan hasil fermentasi susu sapi.
Secara garis besar berikut caranya. Susu sapi dipanaskan sambil diaduk-aduk, dan ketika terlihat mulai mendidih, segera matikan kompor. Pindahkan ke dalam wadah yang steril. Dinginkan hingga suam-suam kuku, kemudian tambahkan starter atau biang yoghurt sebanyak 5 - 10% dari volume susu yang dipanaskan tadi. Tutup rapat dan diamkan selama 24 jam. Jika ada alat yang bisa diatur suhunya menjadi 40℃, biasanya inkubator, maka inkubasi bisa menjadi lebih cepat yaitu sekitar 8 jam. Hal ini karena suhu tersebut merupakan suhu optimum bagi pertumbuhan bakteri asam laktat. Susu sapi yang digunakan bisa menggunakan yang segar maupun yang dalam bentuk UHT (Ultra High Temperature). Yang dibuat dengan susu UHT memiliki konsistensi yang lebih merata. Selain itu untuk mendapatkan konsistensi yang lebih padat (bagi yang menyukainya), penambahan susu bubuk bisa dilakukan. Yang terpenting dalam proses ini adalah kebersihan, karena jika terjadi kontaminasi, maka akan terjadi kegagalan. Bentuk kegagalannya bisa berupa konsistensi yang tidak merata, atau munculnya gumpalan, berair, maupun rasa yang berbeda.
Kandungan Gizi
Secara garis besar, kandungan gizi susu dan yoghurt adalah sama. Karena itulah orang yang menderita intoleransi terhadap laktosa namun perlu mengkonsumsi susu, makanan ini bisa menjadi alternatif. Berikut adalah kandungan gizi yoghurt menurut USDA (United State Departement of Agriculture), per 100 gram:
- Protein = 9 g
- Lemak = 5 g
- Gula = 4 g
- Kalsium = 100 mg
- Magnesium = 11 mg
- Fosfor = 135 mg
- Potasium = 141 mg
- Sodium = 35 mg
- Tiamin = 0.023 mg
- Riboflavin = 0.278 mg
- Niasin = 0.208 mg
- Asam pantotenat = 0.331 mg
- Vitamin B6 = 0.063 mg
- Folat = 5 µg
- Kolin = 15.1 mg
- Vitamin B12 = 0.75 µg
- Vitamin A = 2 µg
Manfaat bagi kesehatan
- menyeimbangkan jumlah mikrobia yang ada di dalam usus
- menurunkan intoleransi terhadap laktosa
- menekan terjadinya kanker kolon
- mencegah jantung koroner dengan menurunkan kolesterol darah
- membantu pencernaan makanan
- meningkatkan ketersediaan protein
- menstimulasi sistem imun
- meningkatkan motilitas usus sehingga mencegah terjadinya konstipasi
- mengurangi terjadinya infeksi oleh patogen
- mencegah diare
EmoticonEmoticon